Pagit-pagit,
merupakan salah satu makanan dari Tanah Karo. Kini, seiring berkembangnya
zaman, makanan yang terbuat dari daging lembu, kambing, atau kerbau ini mulai
pudar di masyarakat, dikarenakan tidak semua orang Karo bisa membuatnya.
Salah
satu kendala dalam membuat jenis makanan ini adalah rasanya yang tidak sesuai
dengan lidah, dikarenakan takaran bumbu yang tidak sesuai. “Makanan Karo pada
umumnya memiliki bumbu dapur yang lengkap dan bau nya sangat tajam, ini yang
menjadi identik pada makanan Karo,” ujar Ros Sinulingga, salah satu yang
mengabadikan makanan ini hingga ke Tanah Jawa. Menurutnya, kendala lain dalam
membuat makanan ini yaitu pemilihan daging. “Daging yang diambil bagian dalam
dari lembu atau kambing,” ungkap Ros. Dan disinilah biasanya yang membuat
makanan pagit-pagit gagal, karena bau yang ditimbulkan dari daging tersebut.
Langkah
pertama untuk memasak makanan ini juga cukup mudah, air dimasak hingga mendidih
kemudian dimasukkan kemiri, dan berbagai bumbu dapur tersebut. Setelah
mengental masukkan daging bagian dalam dari lembu atau daging tersebut. Bila
daging sudah matang, makanan siap disajikan.
Seperti
dikatakan, untuk memasak makanan ini memiliki kesulitan, dikarenakan bau yang
ditimbulkan dari daging tersebut. “Untuk membuat daging tidak menimbulkan bau,
kematangan air harus sesuai, selain itu ramuan juga harus pas, biar tidak bau,”
tukas Ros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar