Jumat, 16 Januari 2015

Nama Satuan Militer di Sumatera Utara dengan Ciri Khas Karo

Tanah Karo yang terkenal sebagai tempat kelahiran para pejuang pemberani dan militan semenjak masa pra kemerdekaan hingga saat ini memang patut menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi seluruh orang Karo. Nilai perjuangan yang dimiliki oleh orang Karo tersebut terlihat dari berbagai Nama Jalan di Kota Kabanjahe yang berciri khas para pejuang, diantaranya Letnan Mumah Purba, Kapten Bangsi Sembiring, Letnan Rata Perangin-angin, Kapiten Purba, Kapten Pala Bangun, Nabung Surbakti, Kapten Maryam Ginting, Kapten Bom Ginting, Kapten Selamat Ketaren, Kapten Upah Tendi Sebayang, dan Kapten Sukaraja Munte.
Nilai perjuangan orang Karo dalam mempertahaknkan kemerdekaan Republik Indonesia juga tergambar dari banyaknya para Pahlawan Karo yang gugur di Medan Pertempuran dan sebagai buktinya adalah Makam Pahlawan Kabanjahe, tempat sebagian Pahlawan Pemuda Karo dimakamkan, merupakan salah satu makam pahlawan terbesar di Indonesia.
Meski sangat banyak diantara para Pahlawan Karo yang telah gugur di Medan pertempuran, maka selain itu masih banyak pula para pemuda pejuang yang tetap hidup, dan menjadi militer pejuang sampai kemasa Kemerdekaan, bahkan sampai ke era Indonesia Modern. Setidaknya ada 3 orang Karo yang dinobatkan sebagai pelopor pejuang Karo yang mempunyai sikap militansi yang sangat tinggi, diantaranya adalah Djamin Ginting (Letnan Jendral), Selamat Ginting (Mayor TNI), dan Payung Bangun (Mayor TNI).
Nama Satuan Militer dengan Ciri Khas Karo
Karena begitu besarnya pengaruh orang Karo pada bidang Militer semenjak era penjajahan, maka setidaknya sejauh ini telah tercatat ada tiga nama Satuan Militer di Sumatera Utara yang diberikan nama dengan ciri khas Suku Karo. Diantara nama Satuan Militer yang memiliki nama dengan ciri khas Karo tersebut adalah sebagai berikut:
1. Batalyon Infanteri 125/Simbisa
Batalyon Infanteri 125/Simbisa adalah salah satu Batalyon infanteri yang terbagi atas tiga pangkalan yang terpisah yaitu Markas komando, Kompi markas dan kompi bantuan berkedudukan di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kompi A yang berkedudukan di Balige, Kabupaten Toba Samosir dan Kompi B-C di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Adapun kata Simbisa sendiri yang disematkan kepada nama Batalyon Infanteri 125 berasal dari bahasa Karo yang berarti kesatria, pemberani, dan terhormat.
2. Armed 2/105 Kilap Sumagan
Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan yang berada di Delitua ini dulunya bernama Halilintar, dimana Komandan Sektor III Halilintar di masa perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda adalah Selamat Ginting. Karena Selamat Ginting adalah komandan sektor pada saat itu, dimana dirinya juga sering disebut oleh orang Karo dengan julukan Pa Kilap, serta ditambah dengan adanya mitologi Karo tentang tokoh Kilap Sumagan yang kekasihnya bernama Rengga Kuning, maka lengkapnya Arhanud itu disebut Kilap Sumagan (kilat menyambar-nyambar).
3. Batalyon Kavaleri 6/Serbu (Naga Karimata)
Batalyon Kavaleri 6/Serbu berada di Jalan Bunga Raya/Asam kumbang, Medan Sunggal, Sumatera Utara.  Personel kesatuan ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa di Indonesia yang diambil dari personel-personel dari berbagai daerah (Sumatera Barat, Sumatera Timur, Aceh, Jawa, Sumatera Selatan dan lain-lain) tapi berkat keuletan dari anggota tim yang ditugaskan untuk merintis, menggembleng serta membentuk satuan Kavaleri di daerah Koter I ini, maka anggota-anggota yang mempunyai tata cara sendiri-sendiri, adat istiadat sendiri sesuai dengan pembawaan daerahnya masing-masing dapat di bina menjadi satu kesatuan yang kompak dan memiliki Korps yang kuat. Adapun nama Naga Karimata yang disematkan terhadap Batalyon Kavaleri 6/Serbu berasal dari legenda tentang jelmaan Naga yang juga merupakan abang dari Putri Hijau. Seperti diketahui bahwa cerita legenda tentang Putri Hijau dan Naga Karimata merupakan legenda yang berasal dari daerah Karo dan juga Melayu.

Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2014/01/04/nama-satuan-militer-di-sumatera-utara-dengan-ciri-khas-karo-624038.html

Tidak ada komentar: